Himpunan Mahasiswa Sosiologi memiliki program kegiatan Porseni (Podcast Olahraga Seni) yang berlangsung sejak adanya pandemic covid 19. Kegiatan porseni tersebut dijadikan sebagai wadah Mahasiswa untuk tetap produktif menyalurkan bakat dan minatnya di bidang olahraga dan seni. Pada kesempatan ini, kegiatan Porseni Himpunan Mahasiswa Sosiologi (HIMASOS) mengambil tema tentang “Mahasiswa Sosiologi Berprestasi di Bidang Martial Art Jiu-Jitsu”.
Podcast ini berlangsung pada hari Senin, 18 Januari 2021 yang berlokasi di Crooz Backyard Pool, Kalibata, Jakarta Selatan. Mahasiswa yang terlibat di lokasi kegiatan ini diwajibkan memberlakukan protokol kesehatan sebaik mungkin. Pemateri ini dibawakan oleh Mahasiswa Prodi Sosiologi FISIP UNAS yaitu Desyana Gemina Maharani yang telah meraih prestasi tingkat internasional bidang olahraga Martial Art Jiu-Jitsu. Sedangkan untuk penanggapnya adalah Arifin Dwi Prasetyanto yang merupakan anggota Devisi Olahraga dan Seni HIMASOS.
Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan ruang pemahaman bagi masyarakat dan para civitas akademik serta sebagai ruang kontribusi Prodi Sosiologi di bidang olahraga untuk mensosialisasikan tentang jenis olahraga dan seni salah satunya adalah Matrial Art Jiu-Jitsu. Selain itu dalam perkembangan keilmuannya, praktik olahraga dan seni juga sangat penting sehingga dapat meningkatkan skill bidang olahraga dan seni, serta menorehkan prestasi. Kegiatan podcast olahraga seni ini dapat diakses oleh para civitas akademik dan masyarakat melalui media sosial youtube Program Studi Sosiologi FISIP UNNAS, yaitu: https://youtu.be/srJYgWDhB-Q .
Jiu-Jitsu berasal dari kata “Jiu” yang artinya gentle dan “Jitsu” berarti art. Jadi, Jiu-Jitsu merupakan olahraga bela diri tradisional asal Jepang yang berfokus untuk menangkal serangan dari lawan. Tujuan dari olahraga ini adalah untuk bertahan hidup dalam pertarungan dengan senjata atau tanpa senjata.
Jika dikaitkan dengan kesetaraan gender, podcast ini membahas pandangan Ecy bahwa perempuan juga bisa ikut serta berprestasi dalam bidang olahraga khusunya seni bela diri dan juga menyikapi pandangan dari masyarakat umum yang mengatakan perempuan lemah serta sangat mudah untuk dijadikan objek kejahatan.
