“MEREKA YANG TERPINGGIRKAN DAN TERSISIHKAN DI KOTA BESAR (Sebuah Potret Kesenjangan Sosial-Ekonomi dan Infrastruktur di Kota Metropolis)”

Ketika bicara mengenai kota Jakarta, tentu yang terlintas di benak banyak orang adalah kemajuan infrastruktur dan juga kegiatan perekonomiannya. Sebagai pusat pemerintahan dan ekonomi, Jakarta merupakan simbol modernitas. Daya tarik inilah yang kemudian membuat Jakarta dengan mudah menjadi magnet urbanisasi masyarakat Indonesia yang hendak mengadu nasib.

Melonjaknya jumlah penduduk pasca urbanisasi ini lantaran menjadi masalah serius yang telah mengakar sejak lama di tengah masyarakat. Mulai dari masalah kesenjangan sosial dan ekonomi hingga keprihatinan terhadap lingkungan ekologis. Wilayah pemukiman kumuh yang ada di perkotaan kini menjadi bayang-bayang yang mengingatkan akan kegagalan perencanaan tata kota yang matang. Menggunakan konsep ekologi kota yang digagas oleh Robert Park (1950), berikut ekplorasi mendalam tentang hubungan antara dimensi sosial dan fisik dari perkotaan dan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat yang tinggal di kota Tambora sebagai salah satu wilayah padat huni.

Sebagai pusat terjadinya berbagai aktivitas sosial sekaligus tempat konsentrasi kehidupan manusia, kota pastinya akan terus berkembang mengikuti demand masyarakat atas sarana dan prasarana untuk memenuhi kebutuhan hidup. Lingkungan perkotaan merupakan berbagai bentuk interaksi, baik itu interaksi antara subsistem sosial, subsistem, alam, dan subsistem buatan. Sebab pada dasarnya ekosistem kota merupakan salah satu bentuk lingkungan buatan yang pembentukannya dapat terjadi karena adanya aktivitas manusia.

Secara demografis dan geografis, kecamatan Tambora yang merupakan bagian dari wilayah kota Jakarta barat dengan jumlah penduduk mencapai 241.889 jiwa pada tahun 2024 dengan luas wilayah sekitar 542,09 hektar. Pemukiman padat penduduk di wilayah Tambora merupakan mencerminkan bagaimana masyarakat urban beradaptasi dengan keterbatasan ruang dan sumberdaya.

Sebagian besar masyarakat tinggal di sekitar bantaran sungai dan juga saluran irigasi yang tidak terawat. Hal ini lantas membuat mereka seringkali mengalami kesulitan dalam memperoleh akses air bersih untuk beraktivitas, sekalipun itu untuk mencuci pakaian dan alat makan sehari-hari.

Masyarakat kelas menengah bawah yang tinggal disekitar wilayah Tambora rata-rata berprofesi sebagai pekerja pasar, pelaku usaha rumahan, hingga pengemudi ojek online dan ojek pengkolan. Akses jalan yang sempit, ditambah lagi dengan banyaknya motor yang parkir dan lalu lalang serta pedagang keliling yang berusaha mencari peluang ekonomi seringkali menciptakan perasaan tidak nyaman dalam beraktivitas, terutama bagi anak-anak untuk bermain secara leluasa lantaran terbatasnya lapangan terbuka. Selain itu, terdapat juga jalan kecil yang dijadikan sebagai akses alternatif untuk mempersingkat jalan menuju pemukiman pendudukan.

Tentunya jika dikaji menggunakan konsep ekologi kota, wilayah Tambora sebagai salah satu wilayah padat penduduk perlu meningkatkan berbagai aspek, mulai dari tata guna lahan, bentuk dan masa bangunan, sirkulasi dan parkir, dan lain sebagainya. Dengan begitu kualitas hidup masyarakat diharapkan dapat membaik dan mereka tak lagi dipandang sebagai “the invisible citizen”. Dalam ekologi sosial, komunitas dipandang sebagai struktur yang terdari dari populasi, habitat, dan kebutuhan. Di wilayah Tambora, masyarakat yang termasuk golongan kelas menengah bawah memiliki pekerjaan sebagai pedagang pasar, pelaku usaha rumahan, hingga pengemudi ojek online. Jenis pekerjaan tersebut mereka pilih lantaran mengukur kemampuan diri serta peluang tinggal di wilayah perkotaan yang padat penduduk. Sebagai kawasan yang padat penduduk, wilayah Tambora seringkali dijadikan sebagai peluang ekonomi bagi banyak pedagang keliling.

Karya:

1. Aldi Gipran Ardian
2. Alfina Khoirunisak S.P
3. Megia Shenny
4. Ananda Tri Nasyifa
5. Salsabilla Azalia Putri
6. Susanty Susana Seik

| Pameran Photography Lainnya

Suasana di Stasiun Kereta
"Mobilitas yang Tak Jadi Prioritas"
Suasana di Stasiun KeretaPenumpang Kereta Siap DiberangkatkanKedatangan KeretaSuasana Stasiun KeretaDi...
Read More
Kedatangan Kereta
"Mereka Yang Bergegas: Masyarakat Kota, Mobilitas dan Transportasi Kota"
Masinis Siap BertugasSuasana di Stasiun KeretaRute Kereta dan Fasilitas Kursi PrioritasPetugas Keamanan...
Read More
Kedatangan Kereta
"Stasiun Manggarai: Potret Dinamika Sosial dan Fasilitas Modern dalam Mobilitas Perkotaan"
Melayani dengan HatiWarningDi Dalam KeretaPenumpang KeretaMesin e Money di StasiunKeramaian di Stasiun...
Read More