“TROTOAR PASAR MINGGU: BERBAGI RUANG, BERBAGI KEHIDUPAN”

Menangkap suasana di trotoar Stasiun Pasar Minggu, sebuah lokasi yang kerap menjadi pusat aktivitas pedagang kecil. Di trotoar tersebut, terlihat dua pedagang lokal yang sedang berjualan dengan senyum ramah, mencerminkan semangat hidup dalam kesederhanaan. Di bagian depan, seorang wanita mengenakan jilbab cokelat tua duduk di dekat barang dagangannya. Ia mengenakan pakaian sederhana, dan terdapat ikan segar yang sudah tersusun dalam kantong plastik kecil, Senyum lebar di wajahnya menunjukkan kehangatan khas pedagang pasar yang ramah kepada para pembeli. Kemudian di belakang pedagang wanita ada seorang pria duduk santai di atas bangku kayu kecil. Ia mengenakan jaket hitam dengan kaos merah, tampak menikmati suasana pasar. Wajahnya yang tersenyum lebar menunjukkan hubungan sosial yang erat di antara para pedagang, meski dalam lingkungan yang sederhana. Foto ini memperlihatkan bagaimana pedagang lokal menjalani kehidupan sehari-hari dengan semangat dan kehangatan, menciptakan harmoni di tengah hiruk-pikuk kota.

Trotoar di sekitar Stasiun Pasar Minggu yang dipenuhi pedagang kaki lima. Mereka menjual berbagai jenis makanan dan minuman dengan menggunakan gerobak, meja kecil, atau hanya menggelar barang dagangan mereka di atas trotoar. Suasana terlihat ramai, dengan banyak orang berinteraksi, baik pedagang maupun pembeli. Trotoar yang seharusnya menjadi tempat berjalan kaki justru dimanfaatkan sebagai tempat mencari nafkah. Hal ini menunjukkan bagaimana masyarakat memanfaatkan ruang publik untuk mendukung kebutuhan ekonomi mereka. Namun, kondisi ini juga membuat pejalan kaki harus berbagi ruang dengan pedagang, sehingga terkadang menimbulkan ketidaknyamanan. Foto ini memperlihatkan keseharian di Jakarta, di mana keterbatasan ruang sering kali menuntut kreativitas masyarakat untuk bertahan hidup.

Seorang penjual topi berusia 56 tahun, tinggal di Kramat Jati, Batu Ampar. Setiap hari, beliau berangkat dari rumah sekitar pukul 05.00 pagi untuk memulai aktivitas berdagang. Dengan menggunakan angkutan umum sebagai sarana transportasi, Bapak Syaifudin berjualan di sekitar trotoar pasar minggu menawarkan dagangannya kepada para pembeli. Dedikasinya yang tinggi dalam mencari nafkah mencerminkan semangat yang luar biasa meskipun usianya sudah tidak lagi muda.

Karya:

Sarah Nurhalizah

Aisya Legia Putri

Krisnauli Maharani

Dian Safitri

 

| Pameran Photography Lainnya

Suasana di Stasiun Kereta
"Mobilitas yang Tak Jadi Prioritas"
Suasana di Stasiun KeretaPenumpang Kereta Siap DiberangkatkanKedatangan KeretaSuasana Stasiun KeretaDi...
Read More
Kedatangan Kereta
"Mereka Yang Bergegas: Masyarakat Kota, Mobilitas dan Transportasi Kota"
Masinis Siap BertugasSuasana di Stasiun KeretaRute Kereta dan Fasilitas Kursi PrioritasPetugas Keamanan...
Read More
Kedatangan Kereta
"Stasiun Manggarai: Potret Dinamika Sosial dan Fasilitas Modern dalam Mobilitas Perkotaan"
Melayani dengan HatiWarningDi Dalam KeretaPenumpang KeretaMesin e Money di StasiunKeramaian di Stasiun...
Read More