Trotoar di sekitar Stasiun Pasar Minggu yang dipenuhi pedagang kaki lima. Mereka menjual berbagai jenis makanan dan minuman dengan menggunakan gerobak, meja kecil, atau hanya menggelar barang dagangan mereka di atas trotoar. Suasana terlihat ramai, dengan banyak orang berinteraksi, baik pedagang maupun pembeli. Trotoar yang seharusnya menjadi tempat berjalan kaki justru dimanfaatkan sebagai tempat mencari nafkah. Hal ini menunjukkan bagaimana masyarakat memanfaatkan ruang publik untuk mendukung kebutuhan ekonomi mereka. Namun, kondisi ini juga membuat pejalan kaki harus berbagi ruang dengan pedagang, sehingga terkadang menimbulkan ketidaknyamanan. Foto ini memperlihatkan keseharian di Jakarta, di mana keterbatasan ruang sering kali menuntut kreativitas masyarakat untuk bertahan hidup.
Seorang penjual topi berusia 56 tahun, tinggal di Kramat Jati, Batu Ampar. Setiap hari, beliau berangkat dari rumah sekitar pukul 05.00 pagi untuk memulai aktivitas berdagang. Dengan menggunakan angkutan umum sebagai sarana transportasi, Bapak Syaifudin berjualan di sekitar trotoar pasar minggu menawarkan dagangannya kepada para pembeli. Dedikasinya yang tinggi dalam mencari nafkah mencerminkan semangat yang luar biasa meskipun usianya sudah tidak lagi muda.
Karya:
Sarah Nurhalizah
Aisya Legia Putri
Krisnauli Maharani
Dian Safitri