Laboratorium Sosiologi FISIP Universitas Nasional bersama Himpunan Mahasiswa Sosiologi Universitas Nasional telah menggagas kegiatan kelas pemikiran tokoh-tokoh Sosiologi yang dilaksanakan pada kegiatan BASOLOGI atau Bahas Seputar Sosiologi. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan minat diskusi dan membaca serta pemahaman tentang ide, gagasan, teori dan konsep Sosiologi bagi civitas akademika khususnya pada mahasiswa Sosiologi FISIP UNAS. Konsep acara Basologi ini adalah diskusi interaktif bersama Dosen dan mahasiswa Program Studi Sosiologi dengan membedah karya atau pemikiran para Tokoh klasik dan kontemporer Sosiologi. Hal ini bermanfaat untuk mewadahi mahasiswa di masa Covid 19 ini agar tetap dapat mengisi waktu selama Work From Home (WFH) dengan kegiatan yang positif dan bermanfaat untuk menambah referensi akademik. Pada kesempatan pertama tanggal 20 januari 2021 kegiatan Basologi mengangkat tema tentang“Pemikiran Emile Durkheim dalam Perkembangan Sosiologi”. Pemateri yang diundang adalah Bapak Didid Haryadi, S.Sos., M.A yang merupakan Dosen Program Studi Sosiologi.
Emile Durkheim merupakan salah satu the founding fathers sociology, selain itu Durkheim menjadi penggas pertama dibentuknya Department of Sociology di Eropa yaitu tepatnya di Universitas Bourdeaux. Dalam perjalannya sebagai seorang akademisi, Emile Durkheim banyak menyumbangkan karya-karya buku dalam perspektif sosiologi yang banyak menjadi rujukan para tokoh sosiologi dunia di masanya dan setelah Durkheim wafat.
Pemikiran Emile Durkheim sangat menarik untuk didiskusikan, salah satunya pemikirannya yang ditulis dalam karya bukunya Rules of Sociological Method yang menjelaskan tentang Fakta Sosial. Dalam diskusi webinar, pemateri menjelaskan detail tentang konsep-konsep fakta sosial dari Emile Durkheim. Pemateri menjelaskan bahwa fakta sosial menurut Emile Durkheim merupakan sebuah konsep yang menjelaskan tentang keseluruhan cara bertindak, berpikir, dan berperasaan, yang berada di luar individu, dan mempunyai kekuatan bersifat memaksa. Jenis-jenis dari fakta sosial itu sendiri yakni fakta sosial material dan non material.
Dilanjutkan, bahwa fakta sosial material bersifat empiris seperti teknologi, hukum atau perundang-undangan, dan simbol. Sedangkan fakta sosial nonmaterial yaitu terdiri dari moralitas, kesadaran kolektif, representasi kolektif, dan arus sosial. Konsep fakta sosial dari Durkheim masih sangat relevan dalam kehidupan masyarakat hingga sekarang, salah satu contohnya adalah fakta sosial pada masa pandemi covid-19 yang juga dapat dikaji oleh para civitas akademik. Tentu saja setelah adanya diskusi dalam webinar ini, mahasiswa didorong untuk lebih peka terhadap fenomena sosial yang ada di lingkungannya. Sampai jumpa di kelas pemikiran BASOLOGI selanjutnya!