di Jabodetabek , hanya Universitas Nasional satu – satunya universitas yang membuka program studi sosiologi , ungkap Adilita Pramanti.
JAKARTA ( UNAS) – Secara etimologis, sosiologi berasal dari kata socius (bahasa Latin: teman) dan logos (bahasa Yunani: kata, perkataan, pembicaraan). Jadi secara harfiah, sosiologi adalah membicarakan, memperbincangkan teman pergaulan. Istilah ‘sosiologi’ sendiri pertama kali dikemukakan oleh Auguste Comte pada tahun 1839, seorang ahli filsafat kebangsaan Prancis.
Auguste Comte adalah orang yang pertama kali menggunakan istilah tersebut sebagai pendekatan khusus untuk mempelajari masyarakat. Selain itu, dia juga memberi sumbangan yang begitu penting terhadap sosiologi. Oleh karena itu para ahli sepakat untuk menyebutnya sebagai ‘Bapak Sosiologi’.
Peranan ilmu sosiologi dalam peradaban masyarakat juga tidak kalah penting sebab dengan sosiologi kita memperoleh informasi tentang bagaimana hubungan masyarakat individu dengan kelompok, individu dengan individu, kelompok dengan individu maupun kelompok dengan kelompok. Maka dari itu untuk membangun komunikasi yang lebih fleksibel dan efektif Himpunan Mahasiswa Sosiologi ( HIMASOS) UNAS mengadakan kegiatan bertajuk “Socio Day”. Socio day sendiri merupakan ajang tahunan yang dikemas bagi mahasiswa baru sebagai sarana untuk memperkenalkan lebih jauh tentang apa dan bagaimana sosiologi itu. Serta sebagai ajang untuk memperkenalkan para pengurus HIMASOS yang saat ini aktif kepada para adik – adik yang saat ini baru memasuki semester pertama di program studi sosiologi.
Ditemui seusai acara Adilita Pramanti ,S.Sos,M.Si mengungkapkan bahwa kegiatan socio day kali ini lebih menitik beratkan kepada bagaimana para lulusan sosiologi dapat berperan langsung dalam membantu memecah permasalahan yang kerap terjadi di perkotaan dan pedesaan. Mengusung tema menuju sosiologi yang inklusif dan berkelanjutan, wanita yang menyukai film kartun inipun optimis bahwa para lulusan sosiologi UNAS dapat memiliki kompetensi dan keahlian yang mumpuni di bidang sosiologi. Berbekal teori dan praktek yang seimbang UNAS lanjutnya, telah berinovasi untuk memadukan kemahiran softskill dan hardskill para mahasiswanya guna memenuhi persaingan global yang semakin kompetitif baik di taraf nasional maupun internasional.
“ Saatnya sekarang kita mulai menghidupkan ruh sosiologi yang saat ini mulai pudar, dengan jalinan kerjasama yang sinergis antara dosen, mahasiwa dan para alumni sosiologi yang saat ini telah banyak tersebar dibeberapa institusi starategis akan membuat kehidupan akademik kampus menjadi lebih bervariasi dengan banyaknya ide-ide, pengalaman dan inovasi baru di dunia sosiologi”, tutup Adilita senin (2/10).
Kegiatan yang berlangsung sejak pagi ini menuai berbagai tanggapan positif dari para peserta salah satunya Azza Sumayyah mahasiswi prodi sosiologi semester V inipun, mengaku sangat senang sekali dengan kegiatan kali ini. Baginya kegiatan kali ini bukan hanya sekedar ajang silaturahmi antar mahasiswa sosiologi melainkan lebih menjadi sebuah ajang pertukaran informasi dan pertukaran pengalaman kepada para pengurus HIMASOS yang saat ini aktif kepada para generasi muda sebagai penerus HIMASOS. Banyak kegiatan – kegiatan yang telah dilakukan oleh para pengurus baik dalam ranah sosial dan bakti sosial dimana kesemua itu merupakan implementasi dari teori – teori sosiologi yang berhubungan erat dengan masyarakat. Wanita kelahiran Jakarta 1997 inipun, berharap agar ikatan yang terjalin antara para pengurus dan teman – teman sosiologi yang berada dibawah payung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ( FISIP) dapat memberikan kontribusi yang nyata baik dari segi nilai akademik dan non akademik.
“ Dengan kreatifitas yang dimiliki oleh adik – adik saya yakin kedepan, HIMASOS mampu menghadirkan program – program yang lebih variatif, menarik serta dapat menjadi contoh bagi mahasiswa lain didalam mengembangkan minat dan bakat mereka di kampus kita tercinta ini”, ujar dara cantik penikmat film horor ini